New Videos from Youtube

Cinematic Video By.Yuyud Acheek

Mengenal Genre Film dari Isinya

Artikel sumber

Mengenal Genre Film dari Isinya
Film kini sudah sangat rekat dengan kita. Siapa sih yang tidak suka menonton film? Hampir semuanya suka, yang membedakan adalah genrenya. Wait, apa sih genre? Genre itu jenis film. Nah, si genre atau jenis film itu dapat dibagi dan dilihat dari bebagai aspek: isi, penonton, pemeran, serta durasinya.
Dilihat dari isinya, film dibedakan menjadi:
Film Non Fiksi
Sebagai contoh, untuk film non fiksi adalah film dokumenter yang menjelaskan tentang dokumentasi sebuah kejadian alam, flora, fauna maupun manusia.

Film Dokumenter (Documentary Films)
Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah tentang perjalanan (travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890-an. Tiga puluh enam tahun kemudian, kata ‘dokumenter’ kembali digunakan oleh pembuat film dan kritikus film asal Inggris John Grierson untuk film Moana (1926) karya Robert Flaherty. Grierson berpendapat dokumenter merupakan cara kreatif merepresentasikan realitas (Susan Hayward, Key Concept in Cinema Studies, 1996, hal 72). Sekalipun Grierson mendapat tentangan dari berbagai pihak, pendapatnya tetap relevan sampai saat ini. Film dokumenter menyajikan realita melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus diakui, film dokumenter tak pernah lepas dari tujuan penyebaran informasi, pendidikan, dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. Seiring dengan perjalanan waktu, muncul berbagai jenis aliran dari film documenter misalnya dokudrama (docudrama).
Dalam jenis dokudrama, terjadi reduksi realita demi tujuan-tujuan estetis, agar gambar dan cerita menjadi lebih menarik. Dalam jenis film dokudrama, realita tetap menjadi pegangan. Kini jenis fim dokumenter menjadi sebuah tren tersendiri dalam perfilman dunia. Tak hanya itu, film dokumenter juga dapat membawa keuntungan dalam jumlah yang cukup memuaskan. Ini bisa dilihat dari banyaknya film dokumenter yang bisa kita saksikan melalui saluran televisi seperti program National Geographic dan Animal Planet. Bahkan saluran televisi Discovery Channel pun mantap menasbih diri sebagai saluran televisi yang hanya menayangkan program documenter tentang keragaman alam dan budaya.

Film Fiksi
Sedangkan untuk kelompok fiksi, dalam dunia perfileman kita mengenal jenis-jenis film yang berupa drama, suspence atau action, science fiction, horror dan Film Musikal. Jenis-Jenis Genre di Film fiksi adalah:
  1. Action
  2. Petualangan
  3. Komedi
  4. Kejahatan / gangster
  5. Drama
  6. Epik / sejarah
  7. Horor
  8. Musik
  9. Science-fic
  10. Perang
  11. Barat

Genre film terbagi lagi menjadi Sub-Genre, antara lain:
  1. Film biografi
  2. ‘Chick’ film (atau Film Gal)
  3. Detektif / Misteri Film
  4. Bencana
  5. Fantasi
  6. Film Noir
  7. Film ‘Guy’
  8. Melodrama atau Wanita “Weepers
  9. Film Romantis
  10. Film Olahraga
  11. Film Supernatural
  12. Thriller
Di tulisan-tulisan berikutnya, kita akan belajar mengenal jenis film berdasarkan umur penontonnya, atau rating serta pemeran dan durasinya.
Tertarik buat film sendiri? Here’s the good news. International Design School | IDS kini membuka kelas film dengan pengajar profesional, seperti Pandu Birantoro dan Gerry Habir, yang mengarahkanakan praktek secara langsung.  Melalui Sekolah Film ini, siswa akan diajarkan bagaimana membuat karya dalam bentuk portofolio yang baik sehingga siap berkompetisi di dunia perfilman Indonesia maupun internasional. Then, be the next brilliant film maker!

Istilah HD (High Definition) dalam perfilman

Tentang Teknologi High Definition


 
Pernahkah kita berpikir, kenapa film yang diputar di bioskop tampak sangat bagus dan berbeda. Nah, itulah yang dinamakan dengan dunia High Definition. Ketika High Definition telah menjadi sebuah realitas yang booming dikalangan masyarakat, banyak dari ahli teknis dengan penemuan teknologi yang selalu baru membuat masyarakat menjadi bingung. hal ini pun terjadi ketika kita mulai membedakan Blu-ray dan HD DVD. Sebenarnya, High Definition merupakan suatu perkembangan resolusi yang digunakan menjadi lebih bagus atau lebih baik dari sekarang.

High Definition sendiri sebenarnya telah digunakan sebagai contoh yang terdapat di HD TV atau High Definition Television dan juga HD DVD. Oleh karena itu, untuk lebih mengenal High Definition, kita harus mengenal 3 faktor penting, yaitu tentang resolusi, aspek rasio, dan frame rate (tingkat frame).

Resolusi merupakan kumpulan dari beberapa pixel yang menjadi satu, sedangkan pixel itu sendiri merupakan bagian terkecil yang berbentuk persegi dan mempunyai tiga warna, yaitu merah, hijau, dan biru, atau RGB (Red Green Blue). Sebagai contoh, apabila kita mempunyai sebuah foto dengan format JPEG atau JPG, kemudian kita lakuakan zoom (perbesar) secara terus menerus, maka hasil yang didapat adalah gambar dalam foto itu akan menjadi pecah-pecah berbentuk seperti kotak-kotak, seperti itulah pixel yang dimaksud. Semakin banyak jumlah pixel yang digunakan, maka semakin jernih kualitas gambar yang dihasilkan.

Resolusi yang digunakan untuk menentukan High Definition ada tiga format, yaitu:

720p. Merupakan format resolusi yang mempunyai ukuran asli 1280 x 720 pixels. Gambar yang ditampilkan dalam resolusi ini biasanya akan terlihat nyata. Selain itu, gambar yang dihasilkan dalam resolusi ini terlihat halus tanpa ada bagian yang pecah sama sekali.
1080i. Merupakan format resolusi yang mempunyai ukuran asli 1920 x 1280. Gambar yang ditampilkan dalam format ini lebih bagus dibandingkan dengan 720p karena resolusi yang semakin besar. Selain itu, dengan resolusi ini gambar terlihat secara detail, dimana setiap warna yang ditampilkan seperti aslinya.
1080p. Merupakan format resolusi yang mempunyai ukuran asli 1920 x 1080 pixels. Sebenarnya resolusi 1080i sama dengan resolusi 1080p, tetapi ada beberapa perbedaan, diantaranya adalah terlihat dari tingkat kedetailan gambar yang dihasilkan oleh 1080p lebih bagus dari pada 1080i. Selain itu, gambar yang dihasilkan lebih nyata lagi.

Sebenarnya huruf "i" pada 1080i merupakan kepanjangan dari Interlance. Interlance adalah suatu teknik untuk meningkatkan kualitas gambar tanpa harus menggunakan banyak bandwith, sedangkanuntuk huruf "p" pada 720p dan 1080p merupakan kepanjangan dari Progressive. Progressive adalah suatu teknik untuk menampilkan maupun mentransmisi gambar bergerak ke dalam setiap garis pada frame.

Selain resolusi, ada juga tentang aspek rasio. Aspek rasio adalah rasio antara lebar dan tinggi yang terlihat pada layar. Sebagai contoh, sebesar apapun ukuran layar yang digunakan oleh sebuah televisi (TV), pasti mempunyai sebuah aspek rasio, dimana apabila setiap penambahan 4 inci lebar layar maka hal itu juga akan berpengaruh dengan penambahn 3 inci tinggi layar. Itu berarti, rasio yang digunakan oleh TV itu adalah 4:3. hal ini berguna untuk menampilkan suatu pencitraan yang baik layaknya seperti mata kita ketika melihat sebuah objek. Selain aspek rasio 4:3, kita juga mengenal aspek rasio dengan perbandingan 16:9 yang biasa digunakan dalam format High Definition.

Aspek rasio 4:3 hanya memilki luas lebih 33 persen dari tinggi, sedangkan 16:9 memiliki luas lebih 78 persen dari tinggi. Sebenarnya perbandingan aspek rasio masih banyak, tetapi yang banyak digunakan biasanya hanya 4:3 dan 16:9.

Ada dua tipe dari aspek rasio, yaitu :

Original Aspect Ratio (OAR). yaitu merupakan aspek rasio yang masih original tanpa ada perbuahan dan digunakan oleh pembuat film atau produksi visual ketika membuat suatu produk visual.
Modified Aspect Ratio MAR. Yaitu merupakan aspek rasio yang telah mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan jenis layar tertentu.

Yang terakhir untuk kita kenal yaitu frame rate. Frame rate atau tingkatan frame merupakan berapa banyak rate yang berjalan di dalam suatu frame, artinya sebuah sebuah video akan berjalan lebih mulus jika di dalam suate frame banyak rate-nya. Seperti halnya yang terjadi pada resolution, frame rate juga dipengaruhi oleh interlance dan progressive yang terjadi ketika suatu virtual dijalankan.

Ada beberapa frame rate yang digunakan secara umum, yaitu :

60i. Merupakan frame rate yang berarti memilki 60 bagian interlance, dimana dapat disamakan jumlah frame yang digunakan berjumlah 29.97 frame.
60p. Merupakan frame rate yang berarti memilki 60 bagian progressive, dimana jumlah frame sama dengan 60i yaitu 29.97 frame.
50i. Merupakan frame rate yang berarti memiliki 50 bagian interlance, dimana dapat disamakan jumlah frame yang digunakan berjumlah 25 frame.
50p. Merupakan frame rate yang berarti memiliki 50 bagian progressive, dimana jumlah frame sama dengan 50i yaitu 25 frame.
30p. Merupakan frame rate yang berarti memiliki 30 bagian progressive, dimaana dapat disamakanjumlah frame yang digunakan berjumlah 25 frame.

Frame rate yang digunakan oleh High Definition adalah frame rate 50p dan 60 p, tetapi kadang-kadang ada yang menggunakan 30p. Sedangkan untuk 50i dan 60i biasanya digunakan oleh siaran broadcast dan DVD. Saat ini, hampir semua peralatan multimedia menyediakan fasilitas HD dengan kelebihan-kelebihan yang variatif. Jadi, dengan berbekal pengetahuan di atas, kita bisa mengetahui tipe-tipe barang HD yang cocok dengan selera kita.

Jones (Jomblo Ngenes) (+ daftar putar)

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Yuyud Acheek Film Tutorial - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger